Sejak beralih ke fotografi digital, telah puluhan software pengolah foto yang saya koleksi dan coba. Beberapa buku panduan tentang teknik pemanfaatan software pun menumpuk di lemari buku, beberapa diantaranya sudah saya baca beberapa halaman, namun beberapa diantaranya juga masih terbungkus rapi dalam segel plastiknya. Pengalaman ini mungkin juga dialami oleh banyak orang, sebelum akhirnya mereka frustasi untuk membaca. Terdapat beberapa software pengolah foto dengan keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Mulai dari software pengolah foto yang merupakan bawaan dari produsen kamera hingga photoshop yang memiliki kemampuan mengolah foto yang luar biasa.
Jika anda tidak mempunyai banyak waktu, malas membaca dan sudah merasa frustasi, mungkin beberapa tips dan trik ini bisa membantu anda untuk dapat memulai bekerja dan menguasai digital darkroom dengan lebih cepat:
1. Sesuaikan kemampuan komputer dengan spesifikasi kebutuhan minimum dari software.
Setiap software membutuhkan spesifikasi minimum untuk dapat bekerja secara maksimal pada komputer. Selainprocessor, hal yang sangat penting yaitu memperhatikan kebutuhan RAM (random acces memory) untuk software yang anda pergunakan. RAM merupakan memori aktif yang dibutuhkan saat anda bekerja dengan software pengolah foto. Seberapapun bagusnya software pengolah foto kalau kemudian anda tidak bisa bekerja dengan cepat dan baik karena keterbatasan memori tentunya akan menimbulkan stress dalam bekerja.
2. Konsentrasi pada beberapa software pengolah foto saja.
Setiap fotografer mempunyai pilihan software terbaiknya untuk mengolah fotonya. Untuk itu usahakan tetap berkonsentrasi pada software yang betul-betul bisa membantu anda bekerja dengan baik. Saya sendiri hanya berkonsentrasi menggunakan software pengolah foto bawaan dari produsen kamera dan photoshop. Software pengolah foto dari produsen kamera biasanya saya butuhkan untuk keleluasaan pengolahan file RAW.
3. Konsentrasi pada foto, bukan pada software.
Satu-satunya orang yang mengetahui hendak diapakan foto yang anda buat di digital darkroom adalah anda sendiri. Untuk mengetahui jenis olahan apa yang anda butuhkan, maka anda harus konsentrasi pada foto yang telah anda buat kemudian putuskan untuk mengolahnya lagi atau tidak. Jangan terkecoh dengan keinginan untuk menguasai semua fitur yang ada pada software pengolah foto. Tetap konsentrasi pada foto, ketahui beberapa fitur utama software pengolah foto yang anda butuhkan. Pada photoshop beberapa fitur pengolahan dasar (basic adjustment) foto yang perlu dikuasai seperti level, curve, brightness/ contrast, hue/ saturation dan dodge/ burning. Pengolahan dasar foto akan dibicarakan pada tips dan trik berikutnya.
4. Bereksperimen dengan digital darkroom.
Salah satu kemudahan yang diberikan oleh fotografi digital yaitu keleluasaan berksperimen tanpa perlu takut untuk mengeluarkan biaya. Eksperimen merupakan kunci terpenting dalam menguasai digital darkroom. Salah satu trik terbaik untuk dengan cepat menguasai fitur-fitur dalam software pengolah foto anda yaitu dengan mencoba kemampuannya secara ekstrim (extreme thing technique). Dengan mengeser-geser slider pada fitur software anda akan tahu perubahan apa yang dimunculkannya dan menentukan seberapa besar perubahan tersebut anda butuhkan untuk foto anda.
Berikut contoh memanfaatkan teknik tersebut:
Gambar a. Foto asli sebelum diolah, tampak kurang kontras dengan saturasi warna yang kurang baik.
![andi sucirta bali photography tips and tricks photoshop](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_%20a%20ok.jpg)
Gambar b. Dengan teknik mencoba secara ekstrem, saya mengeser slider midtone level kearah kiri. Dari tindakan ini saya mengetahui ternyata foto semakin wash out.
![andi sucirta bali photography tips and tricks photoshop](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_%20b.jpg)
Gambar c. Dengan cara yang sama dengan gambar b, namun kali ini saya mengeser slider midtone ekstrem kearah kanan. Hasilnya ternyata foto semakin gelap.
![andi sucirta bali photography tips and tricks photoshop](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_%20c.jpg)
Gambar d. Dari posisi slider midtone level yang ekstrem kearah kanan, saya mengeser slider secara perlahan kearah kiri, sampai saya mendapatkan tampilan foto dengan kontras midtone dan saturasi yang cukup.
![andi sucirta bali photography tips and trick photoshop 1](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_%20d.jpg)
Eksperimen yang sama dapat juga dilakukan untuk slider level yang lain, baik untuk highlight maupun shadow. Dari gambar d, saturasi warna saya rasa masih kurang. Pada pengaturan saturasi saya kembali mempergunakan teknik ekstrem yang sama dengan cara pada pengaturan level.
Gambar e. Slider saturation digeser ekstrem kearah kanan, hasilnya terjadi peningkatan saturasi warna.
![andi sucirta bali photography tips and tricks photoshop](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_%20e.jpg)
Gambar f. Kemudian saya mencoba mengeser slider hue ekstrem kearah kanan, hasilnya warna berubah menjadi merah muda. Saya juga mencoba mengeser kearah sebaliknya untuk mencoba efek dari pemakaian hue.
![andi sucirta bali photography tips and tricks photoshop 1](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_%20f.jpg)
Gambar g. Slider lightness digeser ekstrim ke kiri, hasilnya foto berubah menjadi gelap.
![andi sucirta bali photography tips and tricks photoshop 1](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_g.jpg)
Gambar h. Setelah mengetahui perubahan yang dihasilkan, saya memutuskan untuk hanya menambah sedikit saturasi warna pada foto ini. Posisi slider seperti di gambar e, saya geser secara perlahan kearah kiri untuk memperoleh saturasi warna yang cukup dan tidak berlebih.
![andi sucirta bali photography tips and tricks photoshop 1](http://www.andisucirta.com/img_gallery/ps1_%20h.jpg)
Hal yang sama dapat anda lakukan untuk fitur-fitur lainnya yang terdapat pada software tersebut. Teknik mencoba secara ekstrem bukan hanya bisa dilakukan pada photoshop namun juga pada beberapa software pengolah foto lainnya.
Selamat bereksperimen.(Durahman)
Sumber Adisucirta.com
Sumber Adisucirta.com